best friend forever together

Kamis, 10 Februari 2011

Remaja dan Globalisasi Menembus Batas, Jarak, dan Waktu.

BENAR adanya, jika berbagai pendapat mengatakan bahwa era globalisasi mengubah style dunia. Jarak antar negara negara serasa kian dekat. Salah satu dampak globalisasi adalah perubahan tatanan hidup gaya remaja atau style remaja di Indonesia. Tunggu..Tunggu, sebelum lebih jauh ngomong tentang globalisasi ada baiknya kita tahu pengertiannya.
Globalisasi dapat diartikan, hubungan dengan peningkatan dan ketergantungan antara bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui, investasi, perdagangan, budaya popular dan bentuk-bentuk interaksi yang lain, sehingga batas suatu negara menjadi kian mendekat.
Mau tahu contohnya? Banyak kita jumpai khususnya para remaja di tanah air yang terpengaruh budaya luar. Misalnya saja, dari gaya penampilan dan tingkah laku mereka yang cenderung mengikuti budaya barat sehingga budaya ketimuran kita luntur karena tidak terlalu direspon oleh remaja.
“Berkembangnya globalisasi kebanyakan mempunyai dampak buruk bagi remaja, mereka menjadi kurang kreatif dan menjadi malas. Sebab semua fasilitas tersedia sehingga seringkali enggan untuk berusaha dan berpikir” ungkap Kunta Wicaksana dari SMA N 1 Yogyakarta. Hal yang sama dikatakan Bidari Intan Tasikwulan, “Aku sih lebih setuju jika globalisasi dikatakan sebagai penjajahan zaman sekarang karena dengan berkembangnya globalisasi, remaja dimanjakan oleh teknologi-teknologi yang serba canggih”.
Memang, remaja sekarang tidak akan jauh dengan persoalan teknologi yang berkembang, akan tetapi jika disalah gunakan pasti akan merugikan baik secara individu maupun sosial. Apalagi sekarang wajah-wajah nasionalisme remaja kian menurun.
Misal, banyak remaja sekarang yang menggunakan media internet untuk mencari bahan-bahan tugas sekolah. Namun sering sekali anak remaja iseng membuka situs porno. Katanya sih situs porno sudah diblokir, nyatanya? huh…tetap saja bisa diakses. Kita sebagai remaja dalam menyikapi Globalisasi ini, harus dapat menyaring mana yang harus dipilih dan tidak.
“Globalisasi itu banyak positif dan negatifnya, tinggal kita bagaimana dapat membedakan mana yang baik dan yang buruk,” ungkap Nova Yunita, siswa SMA Islam 1 Gamping”. Hal senada di ungkapkan oleh Nadia Hanun Naruti dari SMA N 3 Yogyakarta, dari sisi kemajuan teknologi it’s Ok, bangsa Indonesia perlu menerima kemajuan teknologi. “Tapi soal berpakaian dan pergaulan kita jangan sampai meninggalkan norma dan etika, kita tidak boleh lupa sebagai bangsa Indonesia,” tegas Nadia Hanun.
Sebagai remaja sudah sepantasnya menyikapi globalisasi dengan mampu membedakan mana yang baik dan buruk. Jika kita dapat menerapkan dampak positif globalisasi bukan tidak mungkin Indonesia kelak akan menjadi negara yang maju. “Kita harus dapat menjaga dan mempertahankan serta memperbaiki keadaan Indonesia” ujar Rian dari SMA N 2 Yogyakarta.
Stella dari SMAN 6 Yogyakarta mengatakan bahwa Indonesia memang menuju ke ruang lingkup globalisasi. Sebagai warga negara sudah sepantasnya menyikapi globalisasi dengan menjadi orang-orang kreatif untuk menghadapi perubahan-perubahan kondisi bangsa tanpa meninggalkan nilai budaya.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More